SIDOARJO, Momen pertemuan rutin Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP - PKK), yang bertempat di Pendopo Balai Desa Wonokarang, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo. Ketua TP PKK Kecamatan, Nyonya Erlita Ahmad Farkhan Jazuli meminta agar seluruh kader PKK yang ada, mendukung program Bupati Sidoarjo, tentang Sidoarjo Revitalisasi Fungsi Kali (Sido Resik) dan penurunan Stunting.
Gerakan inilah yang sampai sekarang memiliki andil besar yang secara pragmatis mampu membantu masyarakat terutama dalam hal keluarga, perempuan, dan anak. Hal ini sejalan dengan nama PKK yang punya kepanjangan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga.
PKK adalah gerakan yang hampir selalu dianggap sebagai gerakan yang hanya bisa di anggotai perempuan. Padahal sejatinya, Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga tak melulu harus di anggotai kaum hawa saja. Karena Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga adalah gerakan yang sifatnya pragmatis, ia tak lepas dari berbagai fungsi yang disematkan.
"Kemarin tim penilai lomba revitalisasi kali sudah hadir di kali pelayaran, Desa Penambangan, Balongbendo, untuk hasilnya akan diumumkan pada Minggu pertama bulan Desember,"kata dia. Jum'at (01/12/2023)
"Harapannya, selain desa Penambangan, mungkin ada lagi, desa yang ada di Kecamatan Balongbendo ini yang akan mengikuti lomba revitalisasi kali,"lanjutnya.
Sebelumnya, lanjut Erlita, Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali, melalui program Sido Resik, diharapkan dapat memancing kesadaran masyarakat untuk merawat lingkungan, diantaranya tidak membuang sampah ke sungai, peduli dengan saluran air yang mampet, tidak buang air sembarangan. Bahkan dapat menjadikan Pendapatan Asli Desa (PADes) dengan menjadikan Eco wisata. Oleh sebab itu, dengan program yang baik ini monggo kita dukung. Minimal sebagai kader PKK harus memberikan contoh kepada warga,"sambungnya.
Acara dilanjutkan sambutan dari ketua TP PKK Desa Wonokarang, Bone Mahadani, dihadapan puluhan Kader PKK Desa, Istri Kepala Desa Wonokarang itu menyampaikan, yang menjadi pilot projek di Wonokarang adalah mengatasi kasus gizi kronis atau stunting.
"Kami terus sosialisasikan penurunan angka stunting, terfokus pada penurunan stunting, dimana stunting adalah kasus gizi buruk pada balita yang menjadi sorotan serius pemerintah pusat," kata Dani.
Dani mengatakan, dengan PKK, agar seluruh masyarakat menjadi pelopor kesehatan dan duta lingkungan hidup. Dari 10 program pokok PKK yang dicanangkan pemerintah, Dani, mengambil 3 poin dari program tersebut, yakni nomor 8.Pengembangan Kehidupan Berkoperasi 9. Kelestarian Lingkungan Hidup 10.Perencanaan Sehat, yang perlu digarisbawahi dan di tindak lanjuti, agar menjadi keluarga yang mempunyai pola hidup sehat dan lingkungan yang sehat,"sambungnya.
Di penghujung acara, di isi sambutan oleh Bidan Puskesmas Kecamatan Balongbendo, Suliah, pihaknya membahas tentang Asuhan Mandiri Pemanfaatan Taman dan Akupreseur Taman Obat Keluarga (Asman Toga), Asman Toga merupakan progam kesehatan nasional.
"Kenapa kok disebut Taman Obat Keluarga kok bukan Tanaman Obat Keluarga, kalau tanaman itu satu, sedangkan Taman itu terdiri dari berbagai macam tanaman, nilai estetikanya juga ada,"kata dia
"Toga menjadi salah satu upaya Kementerian Kesehatan dalam memanfaatkan tanaman-tanaman yang ada di sekitar masyarakat untuk dijadikan obat tradisional. Program ini diawali dengan terbitnya Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) nomor 9 tahun 2016 tentang Upaya Pengembangan Kesehatan Tradisional Melalui Asuhan Mandiri Pemanfaatan Taman Obat Keluarga dan Keterampilan,"pungkas dia.
