Oleh : Nazifah Sabban, Mahasiswa Pasca Sarjana Magister Manajemen, UMM
Pada era industri 4.0 memberikan dampak yang
signifikan bagi kehidupan manusia di dunia. Menurut riset yang dilakukan oleh
McKinsey, sebanyak 800 juta jenis pekerjaan akan menghilang pada tahun 2030.
Salah satu langkah untuk bertahan di masa depan, yaitu dengan meningkatkan
sumber daya manusia agar dapat mengikuti perkembangan teknologi yang tidak
pernah berhenti berevolusi.
Memasuki usia
yang mulai dewasa, kita dituntut untuk bisa mandiri. Kesenangan di masa muda
sudah mulai ditinggalkan. Teman-teman yang dulu berkumpul dikantin kampus kini
satu persatu telah melanjutkan perjalanan hidupnya. Ada yang sibuk dengan
pekerjaannya dan ada juga yang juga sibuk akan pekerjaan dan keluarga kecilnya.
Satu persatu mulai hidup masing-masing dan tidak lagi memiliki waktu untuk
berkumpul. Saat ini bekerja merupakan sebuah kewajiban, hal ini guna memenuhi
kehidupan saat ini maupun saat yang akan datang, mengingat
dengan adanya pandemi ini dapat dipastikan bahwa biaya pengeluaran
masing-masing individu akan bertambah.
Dalam menjalankan kegiatan baik di organisasi atau
perusahaan, dibutuhkan sumber daya manusia yang kompeten di bidangnya
masing-masing. Dalam menjalankan kegiatan di sebuah perusahaan atau organisasi
juga diperlukan manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) agar kegiatan yang akan
dilaksanakan berjalan dengan baik dan mencapai target yang diinginkan. Manajemen sumber
daya manusia ini menjadi bidang kajian penting dalam perusahaan karena problem
yang dihadapi perusahaan bukan hanya persoalan bahan mentah, modal, alat kerja,
dan produksi saja, tetapi juga problem sumber daya manusia yang notabene adalah
pihak yang menjalankan dan mengelola faktor-faktor produksi sekaligus merupakan
tujuan dari kegiatan produksi itu sendiri.
Betapa
pentingnya pengelolaan suatu organisasi dengan baik, sehingga kelebihan ataupun kekurangan pun harus memiliki pola struktur yang hasil akhirnya
adalah mencapai tujuan yang diinginkan. Adapun dalam hal ini, berikut aspek - aspek dalam meningkatkan kualitas
SDM, agar lebih baik yaitu :
1. Perencanaan tenaga
kependidikan,
2. Rekrutmen, seleksi
dan penempatan,
3. Pelatihan dan
Pengembangan,
4. Penilaian kinerja
dan kompensasi.
Kompensasi
sering juga disebut penghargaan dan dapat didefinisikan sebagai setiap bentuk
penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi
yang mereka berikan kepada perusahaan. Kompensasi sebagai segala sesuatu yang
dikonstitusikan atau dianggap sebagai suatu balas jasa atau ekuivalen. Bagi
perusahaan kompensasi berarti penghargaan kepada para pekerja yang telah
memberikan kontribusi dalam mewujudkan tujuannya, melalui kegiatan yang disebut
bekerja.
Dalam sebuah perusahaan jikalah sistem kompensasi ini
dapat dijalankan dengan ketentuan yang berlaku, maka terdapaat beberapa
keuuntungan:
1.
Dapat memacu karyawan untuk berprestasi dan bekerja lebih giat lagi.
2.
Perusahaan mendapat karyawan yang berkualitas baik.
3.
Memudahkan proses administrasi dan aspek hukum dalam perusahaan.
4.
Kompensasi dapat menjadi daya pikat bagi para pencari kerja yang berkualitas.
5. Perusahaan memiliki kelebihan tersendiri
dibanding perusahaan lain atau kompetitor.
Kompensasi di
dalam perusahaan merupakan suatu unsur penting karena penentuan besar kecilnya
kompensasi yang diberikan secara tidak langsung memberikan dampak
bagi kinerja perusahaan. Jika kompensasi yang diberikan perusahaan kepada
karyawannya terlalu besar tanpa adanya perubahan di dalam kinerja perusahaan
tentu hal tersebut dapat merugikan perusahaan dan begitu juga sebaliknya
apabila kompensasi yang diberikan perusahaan terlalu kecil pastinya.
Apabila
kompensasi yang diberikan sesuai dengan apa yang diinginkan karyawan dan pihak
manajemen perusahaan memotivasi setiap karyawannya dengan benar maka kita dapat
melihat salah satu indikator keberhasilannya adalah kinerja karyawan yang
semakin membaik dan meningkat. Bila kinerja karyawan optimal dan terjadinya
suatu kesalahan sangat kecil bila diukur dari sudut pandang setiap orang maka
dapat dikatakan pemberian kompensasi dan motivasi kerja karyawan berjalan
dengan sangat baik. Kinerja karyawan yang optimal tentu saja memudahkan
tercapainya tujuan organisasi. Oleh karena itu kinerja juga merupakan suatu
elemen penting didalam organisasi.
Biasanya
perusahaan memberikan kompensasi kepada karyawannya dengan beberapa
pertimbangan. Berikut ini adalah pertimbangan suatu perusahaan dalam memberikan
kompensasi: Harga Pasar,
dimana kompensasi dilihat dari berat atau ringannya sebuah pekerjaan yang
dilakukan oleh karyawan tersebut, sehingga Perusahaan akan berusaha semaksimal mungkin untuk memastikan bahwa uang
yang dikeluarkan untuk kompensasi sesuai dengan kerja keras atau usaha yang
dikerahkan oleh karyawan dalam menyelesaikan tugasnya. Guna menilai berat atau tidaknya suatu pekerjaan perusahaan biasanya melihat tingkat kesulitan,
kerumitan, serta keahlian yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
Tidak hanya itu, perusahaan juga bisa membandingkan kompensasi yang diberikan
oleh perusahaan lain untuk tipe kerja yang sama.
Berikutnya adalah dengan menentukan sistem kompensasi,
dimana hal ini dilakukan setelah menentukan
harga pekerjaan, perusahaan biasanya membuat sistem kompensasi yang lebih
mendetail. Dasar sistem kompensasi di sini adalah prestasi dan
waktu. Dengan menggunakan prestasi yang diperoleh masing-masing karyawan sebagai dasar kompensasi, dapat memberikan motivasi bagi para karyawan
untuk meningkatkan performa kinerja masing-masing karyawan. Sedangkan dengan
sistem waktu, karyawan akan mendapatkan kompensasi jika mereka bekerja melebihi
jam kerja yang telah ditentukan, misalnya uang lembur.
Setelah menjalankan sistem
kompensasi dalam suatu perusahaan, maka SDM dapat menilai hasil dari Implentasi
sistem kompensasi tersebut, terdapat beberapa
kriteria yang perlu diperhatikan.
1. Mendukung pencapaian
tujuan-tujuan perusahaan.
2. Mendukung strategi dan struktur
perusahaan.
3. Menarik dan dapat
mempertahankan karyawan yang berkompeten sesuai dengan standar keahlian yang ditetapkan oleh perusahaan.
4. Menetapkan spektrum yang lebih
luas atas perilaku tugas (task behavior) yang diinginkan dari seluruh anggota perusahaan.
5. Merefleksikan ekuitas
(persamaan dan keadilan) bagi seluruh anggota perusahaan.
6. Sejalan dengan hukum atau
perundang-undangan yang berlaku.
7. Dapat mencapai ke enam kriteria
sebelumnya dengan biaya yang proporsional sesuai dengan kondisi keuangan internal.
8. Dapat mencapai ketujuh kriteria
diatas dengan penggunaan biaya yang paling efektif.
Disini kita dapat menyimpulkan bahwa Kompensasi merupakan suatu elemen
penting di dalam organisasi pemberian kompensasi yang tepat dapat mempengaruhi
kinerja karyawan yang juga akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Kompensasi
tidak hanya sebatas pada gaji, kompensasi bisa meliputi pujian, bonus,
tunjangan kesehatan, dan lain sebagainya. Jadi pemberian kompensasi oleh
perusahaan kepada
karyawannya harus memikirkan berbagai faktor karena hal ini bisa mempengaruhi masa depan perusahaan ke depannya dan pemberian kompensasi harus diperhitungkan secara matang agar kompensasi yang diberikan kepada karyawan dapat dikatakan adil. Tidak hanya hal tersebut, kompensasi yang diberikan oleh suatu bisnis merupakan bentuk apresiasi yang diberikan oleh entitas bisnis tersebut kepada karyawan.
** Artikel ini kiriman pembaca, apabila ada pihak yang dirugikan terkait tulis ini bukan tanggungjawab Redaksi Warta - Kota Delta

