![]() |
Catatan iuran murid SDN 2 di Taman |
SIDOARJO - Sejumlah Wali murid di salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) di kawasan Kecamatan Taman, Sidoarjo, Jawa Timur, mengeluhkan adanya iuran yang dilakukan pihak sekolah.
Tidak hanya itu, sejumlah wali murid ini mengaku risih dengan kelakuan oknum juruh tagih yang diduga dari pihak SDN tersebut. Oknum tersebut menagih iuran itu ke rumah wali murid. Bagi wali murid yang tidak membayar maupun membayar, direkam kemudian video di-share di group whatsapp (WA) wali murid.
"Saat menagih uang ke rumah wali murid, mereka merekam video baik membayar maupun tidak membayar lalu videonya di-share ke group," ujar salah satu wali murid, yang mewanti-wanti namanya agar tidak dipublikasikan, Jumat (28/04/24).
Menurut wali murid itu, pihak sekolah menarik iuran sebesar Rp 280.000 untuk biaya out door learning (ODL) bagi para murid. Namun, sejumlah wali murid ini mengaku keberatan dengan adanya iuran yang dinilai cukup membebani, lantaran terkesan dipaksakan karena kegiatan tersebut seakan-akan program sekolah yang diwajibkan bagi para murid.
Selain itu, sejumlah wali murid ini juga mengeluhkan adanya iuran sebesar Rp 25.000 yang ditarik oleh pihak SDN 2 tersebut setiap bulannya. Kalau telat membayar, akan diakumulasikan bulan berikutnya. Dan ini terus akan diakumulasikan jika tidak membayar sampai akhir lunas.
"Iuran Rp 25.000 itu kegunaannya belum jelas, katanya si buat makan-makan tiap bulan," tandas wali murid itu.
Terkait hal itu, Kabid Mutu Pendidikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, Netti Lastiningsih saat dikonfirmasi wartawan melalui pesan WA, Jumat (26/04/24), bahwa pihaknya akan mempelajari informasi yang beredar di kalangan wali murid itu.
"Bisa dikirimkan ke saya nggeh (data.red), Saya pelajari dulu, thanks infonya," jawab Netti melalui pesan WAnya.
Hinga berita ini diturunkan, pihak sekolah masih belum buka suara kepada awak media terkait kabar yang beredar di kalangan wali murid ini. Sejumlah awak media yang merilis peristiwa ini masih menunggu pernyataan pihak sekolah terkait adanya dugaan iuran dan perbuatan oknum juru tagih dari pihak SDN tersebut yang merekam wali murid yang tidak mampu membayar iuran.(red)