• Jelajahi

    Copyright © WARTA - KOTA DELTA
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    DON'T MISS
    Loading...

    Latest Post

    Oknum Penagih Iuran Sekolah di Taman Dengan Cara Merekam dan Diviralkan, Dilaporkan APH

    Warta Kota Delta
    30 Apr 2024, 18.02 WIB Last Updated 2024-04-30T11:35:15Z
    Foto : Ilustrasi.(istimewa)

    SIDOARJO - Oknum penagih iuran sekolah yang mengatasnamakan dari Sekolah Dasar Negeri 2 Sidodadi,  Kecamatan Taman, Sidoarjo, Jawa Timur dilaporkan ke aparat penegak hukum (APH). Mereka dilaporkan atas dugaan menagih iuran sekolah bagi yang tidak membayar maupun membayar iuran, dengan cara direkam video dan diviralkan di group whatsapp (WA) wali murid.

    Salah satu wali murid yang merasa risih dengan kelakuan oknum juruh tagih tersebut mengaku melaporkan kejadian itu ke APH, lantaran ia tidak terima diperlakukan dengan cara seperti itu. Menurutnya, memviralkan video di group WA merupaka tindakkan yang tidak sopan dan tidak beretika, dan bisa menjadi pencemaran nama baik.

    "Saya melakukan upaya hukum karena ini merupakan pencemaran," ujar wali murid yang namanya tidak mau disebutkan itu.

    Tidak hanya itu, kata wali murid tersebut, banyak wali murid lainnya yang tidak berkenan dengan kelakuan oknum juruh tagih yang menagih dengan cara meviralkan di group WA tersebut. Hanya saja, banyak dari wali murid ini tidak berani mengungkapkan dan memilih diam. Apalagi, iuran sebesar Rp 25.000 yang ditarik setiap bulan itu, menurut wali murid dinilai cukup membebani dan dinilai sebagai iuran ilegal, kerena tidak ada regulasi yang mengatur iuran itu.

    "Saya selaku wali murid keberatan dengan adanya iuran atau tagihan yang didatangi ke rumah oleh pihak penagih dari koordinator kelas seperti depcoletor aja," tandasnya.

    Menanggapi hal itu, Kepala Sekolah SDN 2 Sidodadi 2 Taman, Ananing Dwi T F saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (30/04/24), diruang kerjanya membenarkan jika ada kelakuan oknum juruh tagih iuran yang merekam dan memviralkan ke group WA. Namun pihaknya sudah menegur kelakuan oknum tersebut.

    "Sudah kami tegur, waktu memviralkan itu kami tegur dan langsung kami suru hapus videonya," kata Ananing.

    Ananing juga membeberkan, jika iuran sebesar Rp 25.000 setiap bulan itu bukan untuk sekolah. Itu merupakan, inisiatif dan kesepakatan bersama para wali murid SDN 2 Sidodadi, yang kegunaan uangnya itu untuk program makan sehat yang diadakan setiap satu bulan.

    "Jadi koordinator kelas ini mereka menarik iuran sesuai kesepatan, yang kemudian uangnya mereka kelola untuk makan siang sehat untuk para murid SD di sini, dan nominalnya tiap kelas berbeda-beda tergantung kesepakatan mereka," terang Ananing.

    Ananing juga meluruskan adanya informasi yang menyebutkan adanya tarikan dana sebesar Rp 280.000 untuk biaya Out Door Learning (ODL). Kata dia, adanya biaya sebesar itu, kegunaannya untuk rekreasi para murid kelas 6 yang biasanya diadakan di setelah ujian akhir tahun.

    "Bukan untuk ODL, tapi untuk rekreasi. Tapi itupun kebanyakan yang minta para wali murid sendiri untuk rekreasi," pungkasnya.
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini, baru

    "); ?&max-results=10'>+
    ?orderby=published&alt=json-in-script&callback=labelthumbs\"><\/script>");