 |
| Plt. Bupati Sidoarjo, H.Subandi membuka secara langsung acara Gebyar Hari Aksara "Kedungsumur Culture Carnival |
Sidoarjo - Dalam memperingati Hari Aksara Internasional, Pemerintah Desa Kedungsumur Kecamatan Krembung, Sidoarjo, menggelar pawai budaya dan legenda rakyat nusantara yang dikemas dalam acara Kedungsumur Culture Carnival tahun 2024, Minggu (22/09/2024). Tidak hanya itu, dalam pawai budaya ini, 14 regu dari tiap tiap RT yang ada di Desa Kedungsumur, masing - masing memperagakan teaterikal drama kolosal tentang legenda asal asul cerita rakyat.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Plt Bupati Sidoarjo, H Subandi bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo. Dalam sambutannya Subandi menyampaikan apresiasi dan mengingatkan akan pentingnya literasi sebagai Hak Asasi Manusia. Literasi bukan hanya sekedar membaca tetapi sebagai kunci untuk meningkatkan kualitas hidup dan memajukan masyarakat.
"Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini yang dimana ini merupakan inovatif untuk kita mengurangi angka buta aksara di Desa Kedungsumur, dan mempererat kerukunan antar masyarakat. Kita harus berupaya meningkatkan kualitas literasi masyrakat khusunya pada generasi muda," ucap Subandi.
(Klik ▶️ Play Video)
Subandi juga menekankan, pada acara perayaan Gebyar Hari Aksara ini juga dapat meningkatkan pendidikan khusunya pada anak-anak. Selain itu juga bisa berdampak untuk kemajuan desa melalui literasi.
Sementara dalam acara ini, setiap regu atau tiap RT menampilkan kreasi karnaval masing - masing yang menggunakan kostum adat kolosal, dengan mengangkat tema sesuai cerita legenda yang diperankan.
Sebelum pawai mengelilingi rute, tiap regu menampilkan teaterikal drama kolosal di hadapan tamu undangan. Setelah mempergakan adegan mulai dari awal cerita hingga selesai, tiap regu kemudian melakukan pawai keliling menyusuri rute yang ditentukan untuk dilakukan penilaian oleh dewan juri.
Kepala Desa Kedungsumur, Muntolip mengatakan, hari Aksara ini menjadi momentum bangkitnya kembali aksara Jawa. Dan harus bisa survive dan lestari serta dapat bisa hadir di ranah digital seperti saat ini. Desa Kedungsumur yang dinilai sebagai desa yang masyarakatnya cinta budaya, adalah bagian dari gerakan untuk melestarikan budaya Jawa di ranah digital.
"Saya juga menyampaikan terima kasih kepada Plt Bupati dan Dinas Pendidikan yang sudah menyempatkan waktu datang dalam acara ini, dan kami akan terus melestarikan budaya meski di era digital seperti saat ini," ujar Muntolib.
