 |
| Para tersangka saat di rilis di Mapolresta sidoarjo |
Sidoarjo – Aksi konvoi motor yang meresahkan warga Sidoarjo akhirnya terhenti setelah polisi berhasil mengamankan 12 pemuda yang terlibat tindak kekerasan. Mereka terbukti melakukan pengeroyokan terhadap tiga korban serta kedapatan membawa senjata tajam.
Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol. Christian Tobing, dalam konferensi pers Selasa (21/1/2025), mengungkapkan bahwa penangkapan ini bermula dari laporan masyarakat tentang konvoi motor di malam hari yang mengganggu ketertiban dan keamanan. "Kami berhasil mengamankan 12 tersangka, termasuk tiga di antaranya masih di bawah umur," ujar Kapolresta.
Insiden kekerasan ini terjadi di dua lokasi berbeda, yakni wilayah Buduran dan Wonoayu. Para tersangka, termasuk AR (19), MBP (20), hingga WAP (24), diketahui menyerang korban dengan memukuli bahkan melukai mereka menggunakan senjata tajam.
Motif para pelaku terungkap sebagai aksi balas dendam. Kelompok ini merasa diserang oleh kelompok lain sebelumnya, sehingga dendam tersebut memicu kekerasan brutal. "Tindakan ini dilakukan untuk menunjukkan eksistensi kelompok mereka," kata Kombes Pol. Christian.
Ancaman Hukuman Berat Menanti
Para tersangka dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) UU Darurat No. 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata tajam dengan ancaman hukuman penjara hingga 10 tahun. Selain itu, mereka juga dijerat Pasal 170, 160, dan 358 KUHP tentang pengeroyokan, yang ancaman hukumannya mencapai 9 tahun penjara.
Himbauan Orang Tua
Melalui kesempatan ini, Kapolresta Sidoarjo mengimbau masyarakat, khususnya orang tua, untuk lebih memperhatikan aktivitas anak-anak mereka, terutama di malam hari. “Berikan edukasi kepada anak-anak agar tidak terlibat dalam kelompok yang meresahkan dan berbahaya,” pesan Kombes Pol. Christian.
Langkah cepat pihak kepolisian ini mendapat apresiasi dari masyarakat Sidoarjo, yang kini merasa lebih aman dari gangguan konvoi motor dan tindak kekerasan.
Laporan ( jun )
