
Patroli yang dimulai pukul 20.00 WIB ini menyasar langsung ke tempat-tempat produksi tahu yang diduga masih menggunakan bahan bakar berbasis Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) seperti limbah plastik dan karet. Kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi kepada pelaku usaha agar segera beralih ke bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
Kapolsek Krian, dalam dialog langsung dengan para pengusaha tahu, menegaskan bahwa pembakaran sampah plastik dan karet dalam proses produksi berdampak buruk terhadap kualitas udara, lingkungan hidup, dan kesehatan masyarakat sekitar.
“Kami hadir untuk memberikan pemahaman serta imbauan tegas kepada pelaku usaha agar tidak menggunakan bahan bakar B3 maupun sampah plastik. Penggunaan bahan tersebut dapat menimbulkan pencemaran udara yang berbahaya dan tidak sejalan dengan upaya menjaga kualitas lingkungan yang sehat,” ujar Kapolsek Krian.
Ia menambahkan bahwa pihaknya akan terus menggelar patroli dan pemantauan berkala demi memastikan tidak ada aktivitas pembakaran ilegal yang merugikan masyarakat. Selain itu, Kapolsek juga mendorong pelaku industri tahu untuk mulai mempertimbangkan alternatif bahan bakar yang lebih aman, efisien, dan berkelanjutan.
Kegiatan ini mendapat respons positif dari warga dan pelaku usaha yang mulai menyadari pentingnya perubahan menuju proses produksi yang ramah lingkungan. Patroli ini merupakan bagian dari strategi preventif Polsek Krian dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan perlindungan lingkungan di tingkat lokal.
Dengan langkah nyata ini, Polsek Krian menunjukkan bahwa kepolisian tidak hanya berperan dalam menjaga keamanan, tetapi juga sebagai agen perubahan dalam membangun kesadaran lingkungan demi masa depan yang lebih bersih dan sehat. (Jun)