SIDOARJO – Ratusan pemuda dari berbagai kecamatan dan organisasi kepemudaan memadati Alun-Alun Kraton Jenggolo Manik, Desa kraton Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, dalam gelaran Youth Olimpora 2025 yang diselenggarakan Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Sidoarjo, Sabtu (13/12/2025).
Kegiatan ini menjadi ajang strategis untuk menghidupkan kembali olahraga tradisional sekaligus memperkuat karakter generasi muda di tengah derasnya arus digitalisasi. Sejak pagi, suasana lokasi dipenuhi semangat kebersamaan. Bendera warna-warni berkibar, sorak sorai peserta terdengar, dan beragam permainan tradisional menjadi pusat perhatian pengunjung.
Kepala Disporapar Sidoarjo, Yudhi Iriyanto, menyampaikan bahwa Youth Olimpora 2025 merupakan bagian dari program peringatan kepemudaan yang diinisiasi Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Menurutnya, kegiatan ini tidak sekadar kompetisi, tetapi juga sarana edukasi budaya bagi generasi muda.
.jpg)
“Alhamdulillah, atas program-program Pak Bupati terkait peringatan kepemudaan, kami di Disporapar mengadakan Youth Olimpora 2025. Tujuannya untuk mengenalkan kembali olahraga tradisional yang menjadi bagian dari budaya kita, agar tidak tergerus oleh perkembangan teknologi,” ujarnya.
Yudhi menegaskan, pelestarian budaya menjadi fokus utama kegiatan tersebut. Dengan mengangkat olahraga tradisional seperti catur dan ngewot godong, Disporapar berharap generasi muda semakin mengenal dan mencintai warisan budaya lokal.
Selain itu, Youth Olimpora 2025 juga diharapkan menjadi ajang pencarian bibit atlet potensial. Peserta yang menunjukkan prestasi dan bakat akan dibina lebih lanjut melalui cabang olahraga di bawah naungan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
“Kita ingin mengenalkan terlebih dahulu, lalu yang berprestasi dan memiliki potensi akan kita ikutkan dalam cabang olahraga yang ada di KONI. Harapannya, ke depan akan lahir atlet-atlet unggulan dari Sidoarjo,” tambahnya.
Melalui Youth Olimpora 2025, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo optimistis dapat menumbuhkan semangat sportivitas, kebersamaan, serta kecintaan terhadap budaya bangsa. Ajang ini diharapkan mampu menjadi pijakan awal lahirnya generasi muda yang berprestasi sekaligus berakar kuat pada nilai-nilai tradisi lokal. Jh
