Hal itu disampaikan Bupati Sidoarjo, H. Subandi, S.H., M.Kn., dalam Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Sidoarjo dengan agenda Penyampaian Jawaban Bupati terhadap Raperda Fasilitasi Pesantren, di gedung DPRD Sidoarjo, Sabtu (25/10).
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Subandi menegaskan bahwa Raperda Fasilitasi Pesantren akan menjadi pijakan kuat dalam perlindungan dan pemberdayaan lembaga pendidikan berbasis agama. Menurutnya, perda ini tidak hanya akan menguatkan peran pesantren sebagai pusat pendidikan dan dakwah, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi umat dan pembentuk karakter generasi muda yang religius.
> “Kami siap berkolaborasi dengan DPRD Sidoarjo dalam mempercepat proses pembahasan Raperda Fasilitasi Pesantren, mulai dari penyusunan naskah akademik yang lebih komprehensif hingga penyelarasan dengan peraturan perundangan yang lebih tinggi,” ujar Bupati Subandi.
Lebih lanjut, Bupati menyampaikan bahwa Pemkab Sidoarjo akan melibatkan berbagai unsur masyarakat dalam pembentukan perda tersebut — mulai dari organisasi keagamaan, forum pesantren, hingga para tokoh masyarakat. Tujuannya agar perda yang dihasilkan bukan sekadar bersifat administratif, melainkan benar-benar menjawab kebutuhan nyata pesantren di lapangan.
> “Raperda ini adalah wujud nyata komitmen bersama dalam memberikan dukungan kepada pesantren sebagai lembaga pendidikan keagamaan yang berperan penting dalam mencetak generasi berakhlak mulia dan berwawasan kebangsaan,” tegasnya.
Berdasarkan data Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sidoarjo, tercatat terdapat 192 pesantren di wilayah Sidoarjo, dengan jumlah santri mencapai 14.992 jiwa menurut data BPS Sidoarjo tahun 2020. Dengan jumlah yang begitu besar, Bupati menilai sudah semestinya pesantren mendapatkan perhatian dan payung hukum yang kuat agar dapat terus berkembang serta berkontribusi lebih signifikan bagi kemajuan daerah.
> “Kami sangat mengapresiasi inisiatif DPRD Sidoarjo. Langkah ini menunjukkan sinergi nyata antara eksekutif dan legislatif dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan peran pesantren di daerah,” ungkapnya.
Bupati Subandi juga menekankan bahwa pembangunan Kabupaten Sidoarjo tidak hanya berfokus pada aspek fisik dan ekonomi semata, melainkan juga pada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya di kalangan santri.
Menurutnya, santri memiliki peran strategis dalam membangun karakter bangsa. Mereka bukan hanya penerima manfaat, tetapi juga menjadi agent of change — agen perubahan yang membawa nilai-nilai kebangsaan dan keagamaan di tengah masyarakat.
> “Santri adalah role model, teladan akhlak mulia, dan motor perubahan sosial di tengah masyarakat,” pungkas Bupati Subandi. ( Jh)
